akhirnya hari ini baru bisa memasang atau menginstall ubuntu 14.04 dengan codename “Trusty Tahr” dengan menggunakan versi untuk prosessor 64 bit atau biasa disebut amd64, sebenarnya versi prosessor 64 bit ini saya install karena dengan tidak sengaja salah Download, apa boleh dikata? ukuran yang menurut saya besar yaitu kurang lebih 900mb, menyebabkan QUOTA paketan internet saya terkuras membuat saya berfikir lagi untuk mendownload ulang yang i386 untuk prosessor 32 bit, namun dikarenakan kehawatiran saya tentang kinerja atau peforma yang akan saya dapat jika saya menginstall OS ubuntu ini, saya melakukan pencarian review dalam googling, ternyata hasil dari review yang saya dapat rata-rata tidak bermasalah dengan ubuntu 64 bit, sebenarnya sebelum melakukan pencarian di google saya sudah memiliki pilihan lain untuk mendapatkan OS ubuntu 14.04 dengan cara meminta pada teman yang rata-rata pasti punya versi yang 32 bit, namun pilihan itu saya urungkan dan langsung seketika itu juga saya mencoba menginstall ubuntu 14.04, namun kendala terjadi karena saya menggunakan flash sebagai media penginstallan OS, saat itu saya menggunakan unetbooting versi 50x, kendala yang saya alami adalah saat memilih media untuk booting menuju USB, namun botloader tidak terbaca sama sekali dan menyebabkan GRUB LOADER saya hilang, dan saya berfikir “mungkin netbooting versi yang saya miliki sudah usang”, langsung seketika saya mencoba mendownload netbooting terbaru, benar saja netbooting terbaru versi 60x, wow saya telah tertingal jauh dibelakang hahhaha 😀 , singkat cerita saya buat bootloader di dalam flash lalu saya jadikan first booting dan berhasil.
langkah-langkah yang saya sudah lakukan pada OS ini masih sedikit, mulai dari mengubah sourcelist yang menggunakan link repo resmi internasional menjadi link repo resmi lokal, lalu menambahkan conky pada desktop dan melakukan kostumisasi, menginstall plugin flash player pada firefox, dan yang terakhir mengubah tampilan unity dan terminal.
dan ini lah gambar desktop saya yang saya install kurang lebih pukul 08.00 pagi hingga post ini keluar.
Kesimpulan yang bisa saya ambil adalah
tidak ada salahnya untuk mencoba jika bisa dan perlatan sudah siap, mungkin dengan begitu kita bisa mendapatkan ilmu yang berguna.
pengalaman ini mungkin akan menjadi motto hidup saya yaitu:
“Mencoba bagian dari belajar, berexperimentlah untuk lebih tahu”